Mengenai Saya

Foto saya
Im a big dreamer, fashion admirer-designer-mix match'er, accessories maker, food lover, enjoy cooking, travelling, singing and dancing, anything fun. Broadway,5th Avenue to the Gossip Girl makes me fall in love with New York city. One of my bigest dream,wow. Lakers, Kobe and Gasol is very cool. And what else,let me think.. Kimora, she is my Idol :D :D last but not least Im a Barbie and Hellokitty Lover. Its me AdrianiNadia, =)

Senin, 09 April 2012

Tes Rorschach


Tes Rorschach dianggap sebagai tes proyektif yang terdiri dari satu set berisi sepuluh kartu inkblots bilateral simetris. Subyek diminta untuk memberitahu penguji apa yang ada dipikiran mereka saat melihat kartu inkblot tersebut. Tujuan secara keseluruhan dari teknik ini adalah untuk menilai struktur kepribadian, dengan penekanan khusus pada bagaimana individu membangun pengalaman mereka dan persepsi serta skema mereka terhadap suatu citra tertentu (citra tematik: weiner 1994). Meskipun terdapat sanggahan dari dalam maupun luar bidang psikologi, Rorschach tetap menjadi salah satu teknik yang paling banyak digunakan dan diteliti secara menyeluruh. Asumsi sentral dari Rorschach adalah stimulus yang berasal dari lingkungan yang dikelola oleh kebutuhan khusus dalam diri  manusia, motivasi, maupun konflik.
 Kebutuhan akan pengelolaan menjadi lebih luas dan menajam ketika subjek dihadapkan dengan stimulus yang ambigu, seperti percikan tinta (inkblot) pada kertas kosong. Dengan demikian subjek harus merespon dengan ide dan asosiasi yang tercipta dalam proses kognitif mereka. Proses ini menuntut individu mengelola persepsi serta mengasosiasikannya dengan pengalaman masa lalu. Tesis yang diinterpretasikan oleh Rorschach didasarkan pada proses respons terhadap tes Rorschach merupakan perwakilan dari bagaimana subjek menghadapi situasi ambigu lain dalam kehidupan nyata sehari-hari  yang membutuhkan unsure pengelolaan kognitif dan penilaian.
Respon subjek dinilai berdasarkan tiga kategori umum:
1.Location, area dalam bercak tinta yang menjadi fokus subjek. 
2.Determinant, bagaimana subjek melihat aspek, aspek apa yang digunakan subjek untuk memberikan jawabannya itu. 
3.Content, apa kategori isi jawaban subjek tersebut (manusia, arsitektur, anatomi, dsb).

Interpretasi dari tes Rorschach tersebut berdasarkan pada jumlah respon yang masuk dalam masing-masing kategori diatas. Meskipun katagori skor terlihat simpel, namun untuk menginterpretasikan dan menskoring secara detail dan spesifik sangatlah kompleks.  Comprehensive System Exner merupakan salah satu sistem yang berfungsi untuk menginterpretasi tes Rorschach. Sistem tersebut dipilih karena merupakan sistem yang dianggap paling sesuai sampai saat ini. Sistem skoring yang paling sering digunakan dan interpretasi dari sistem-sistem lain juga telah dimasukkan dan diintegrasikan ke dalam pendekatan Exner tersebut.
Tes Rorschach pertama kali dipublikasi pada tahun 1921, berselang satu tahun setelah itu Rorschach meninggal dunia pada usia yang cukup muda 37 tahun. Selanjutnya pekerjaannya dikembangkan oleh beberapa rekannya sampai pada kurun waktu tertentu, dan kemudian dikembangkan lagi oleh orang-orang yang berbeda latar belakang.  Dari pengembang tes Rorschach ini ada dua nama yang paling populer yaitu Beck dan Klopfer.  Beck lebih sepaham dengan Rorschach, sementara Klopfer pendekatannya lebih sepaham dengan Freud dan Jung.  Karena dikembangkan oleh orang-orang yang berbeda maka tes Rorschach tidak menjadi suatu tes yang kesatuan, melainkan menjadi 5 sistem yang berbeda.  Exner dan rekan-rekannya kembali mengerucutkan tes Rorschach agar ada interpretasi dan aturan yang standart yang dapat diberlakukan, kemudian pada tahun 1974, untuk pertama kalinya Exner menggabungkan system dari para ahli yang menggunakan tes Rorschah dalam buku dengan judul The Rorschach: A Comprehensive System. Buku tersebut dirilis ulang untuk yang kedua kalinya pada tahun 1986 dan edisi ketiga pada tahun 1993. Exner juga mempublikasikan dua edisi baru tentang Assessment of children and adolescents. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar