Mengenai Saya

Foto saya
Im a big dreamer, fashion admirer-designer-mix match'er, accessories maker, food lover, enjoy cooking, travelling, singing and dancing, anything fun. Broadway,5th Avenue to the Gossip Girl makes me fall in love with New York city. One of my bigest dream,wow. Lakers, Kobe and Gasol is very cool. And what else,let me think.. Kimora, she is my Idol :D :D last but not least Im a Barbie and Hellokitty Lover. Its me AdrianiNadia, =)

Senin, 02 April 2012

Tes Kepribadian

Tes kepribadian adalah instrumen untuk mengukur ciri-ciri emosi, motivasi antar pribadi, dan sikap, yang dibedakan dari kemampuan.  Tes kepribadian bukan merupakan tes kemampuan seperti tes intelegensi.  Ada karakteristik yang mendefinisikan perbedaan antara berbagai jenis individu, dan bahwa perbedaan tersebut dapat diukur secara akurat.  Tes kepribadian menyangkut banyak unsur seperti nilai, ciri kepribadian, identitas pribadi, selera humor, kehangatan antar pribadi, gaya perilaku, pandangan terhadap dunia, dan akulturasi.  Sebuah hasil tes kepribadian tidak akan berarti jika tidak dibandingkan dengan hasil tes kepribadian individu lainnya, karena dari sanalah akan terlihat ke khas-an antar kepribadian-kepribadian yang ada. 

Kepribadian terdiri dari gambaran yang tersusun secara sosial, otomatis menganut norma sosial yang berlaku, seperti gambaran manusia dengan dua tangan dua kaki, dua mata, ada hidung, mulut, telinga, lengkap.  Itulah yang disebut manusia sebagai acuan dari tes gambar.  Kepribadian berlangsung lama dan menetap serta konsisten diungkapkan ke berbagai situasi yang dialami individu.  Pada awalnya teori mengenai kepribadian dianggap sebagai ilmu semu (Pseudo Science) yang belum terbukti secara sahih.  Pemeriksaan kepribadian berkembang sebagian dari riset mengenai perbedaan individu dan kelompok, juga terkait dengan phrenology (ilmu tentang garis tangan), physiognomy (ilmu membaca wajah), dan graphology (ilmu membaca tulisan).  

Dari ketiga ilmu ini masih terpakai hingga saat ini, namun sudah secara ilmiah penggunaannya untuk memebantu merumuskan standar perbedaan.  Sebagai contoh pada tes gambar, dapat dilihat ketebalan garis, tarikan garis, arsiran garis, penekanan-penekanan pada gambar, hal ini didapat salah satunya dari penjelasan graphology, dan membedakan gambar wajah manusia yang di gambar oleh peserta tes, dalam menginterpretasikannya juga salah satunya dilihat dari penjelasan physiognomy.  Dasar teori kepribadian menjadi acuan dalam pengembangan tes-tes kepribadian.  Murid dari Hippocrates, yaitu Galen mengatakan kepribadian berasal dari lendir dalam tubuh manusia, lendir tersebut ada sanguinis, melankolis, choleris, dan plegmatis.  

Kemudian ada pula teori tipe tubuh dari Ernst Krestchmer, teori Allport yang berdasar kepada 16 personality factor milik Cattel, teori Ey Senck mengenai introvert dan ekstravert - stability dan instability, juga ada teori-teori yang digabungkan seperti MMPI, Million Multiaxial Inventory, yang banyak dilakukan juga di lingkungan psikiatri.  Kemudian ada teori-teori yang cukup baru seperti MBTI, DISC, dsb.  Tes kepribadian dapat berguna untuk screening gangguan kepribadian, pemeriksaan analitis, pemeriksaan pernikahan dan keluarga, psikologi kesehatan, psikologi hukum, kompetensi hukum dan kegilaan, seks dan kekerasan, dan pengasuhan anak jika orang tua bercerai atau meninggal dunia.

Menurut jenisnya tes kepribadian terbagi menjadi dua, inventory dan proyeksi.  Inventory tidak merupakan tes, tetapi sebuah self report, dimana responden dihadapkan dengan pertanyaan atau pernyataan dan diminta untuk memilih mana yang paling sesuai dengan dirinya.  Tidak ada istilah benar-salah, skornya bersifat ipsatif, yaitu tidak dibandingkan dengan orang lain, melainkan dengan hasil-hasil tes dirinya sendiri.  Sementara tes kemampuan skornya bersifat normatif.  Karena dalam inventory responden berespon tentang dirinya sendiri, maka kemungkinan terjadi bias cukup besar, seperti juga faking.  

Untuk mengurangi faking dapat dilakukan forced choice, dimana dibuat dua pilihan yang isinya bisa saja keduanya adalah sesuatu yang menyenangkan atau tidak menyenangkan, tetapi tidak ada pilihan lain, responden harus memilih antara pilihan tersebut.  Respon set pada tes juga dapat mengurangi faking.  Pada jenis tes kepribadian proyeksi, memuat tes-tes yang menyangkut gambar,  seperti menggambar, TAT, CAT, dsb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar