Ada beberapa pendekatan kecemasan yang dikemukakan oleh
para ahli, teori perilaku menyatakan kecemasan timbul karena pola berpikir yang
salah, seperti overestimate terhdapat suatu bahaya tertentu, atau terhadap
kemungkinan bahaya pada situasi tertentu. Dan cenderung under estimate pada
diri sendiri bahwa dirinya kurang mampu mengatasi bahaya atau kesusahan yang
mungkin ditemui dalam situasi tertentu. Teori psikoanalisa menyatakan kecemasan
timbul akibat konflik alam bawah sadar, konflik antara id, ego dan super ego
membuat hal itu menjadi ancaman ketika bertolak belakang dengan nilai
personal dan sosial.
Sue (dalam Herber dan Runyon, 1984) membagi kecemasan
dalam empat cara, yang pertama cara kognif, kecemasan dapat berubah dari rasa
khawatir hingga panik, mengakibatkan ketidakmampuan berkonsentrasi dan
mengambil keputusan, dan sulit tidur. Kedua adalah cara motorik yaitu sering
menunjukkan gerakan-gerakan tidak beratur, gemetar, individu sering menunjukkan
beberapa perilaku seperti gelisah, melangkah mondar-mandir, menggigit-gigiti
bibir dan kuku, dan gugup. Ketiga cara otomatis yaitu perubahan pada sistem
saraf otonom dan sering direfleksikan dalam bentuk sesak nafas, mulut kering,
tangan dan kaki jadi dingin, sering buang air kecil, jantung berdebar-debar,
tekanan darah meningkat, keringat berlebihan, ketegangan otot dan gangguan
pencernaan. Dan yang keempat adalah cara afektif yaitu seperti merasa tidak
enak dan khawatir mengenai bahaya yang akan datang.
Freud membagi 3 macam kecemasan, kecemasan realitas,
neurotik, dan moral. Yang merupakan tipe pokok adalah kecemasan realitas,
kecemasan neurotik dan moral berasal dari kecemasan realitas. Kecemasan
realitas adalah rasa takut akibat bahaya nyata yang ada di dunia luar.
Kecemasan neurotik adalah ketakutan akan mendapat hukuman akibat dari memuskan
dorongan suatu insting tertentu, hal ini berdasarkan kepada kenyataan bahwa
pada dunia ini jika melakukan kesalahan akan ada konsekuensi yang mengikuti.
Kecemasan moral adalah rasa takut terhadap suara hati, orang yang super ego nya
berkembang dengan baik akan merasa bersalah jika melakukan atau membayangkan
sesuatu yang melanggar norma, hal ini juga berdasarkan relaitas karena pada
dasarnya manusia memiliki pengalaman hidup yang menjunjukan berbagai
konsekuensi yang dihasilakn dari perilaku. Fungsi kecemasan adalah sebagai
isyarat bagi ego, bahwa jika kita tidak mengambil keputusan yang tepat dalam
kehidupan, akan ada bahaya yang mengancam.
Sumber:
Teori-Teori Psikodinamik Klinis
Calvin S. Hall & Gardner Lindzey
Yogyakarta, Kanisius 1993.
www.psikologizone.com