Pada kesempatan ini saya akan mereview
lanjutan dari presentasi jurnal observasi sebelumnya, pada kali ini presentasi
dilanjutkan oleh kelompok yang pada minggu kemarin, yang pertama adalah
presentasi jurnal yang di bawakan oleh kelompok 4 yang berjudul “EFEKTIVITAS
METODE PEMBELAJARAN GOTONG ROYONG (COOPERATIVE LEARNING) UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI PELAJARAN
MATEMATIKA”. Karena pelajaran matematika
sering kali menjadi momok untuk siswa yang mempelajarinya, maka peneliti
mengusung judul ini sebagai penelitian eksperimen. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 2
smp 26 Semarang, metode yang digunakan adalah skala kecemasan, wawancara dan
observasi. Pertama tama siswa diberikan
pre test berupa skala kecemasan, lalu siswa dikelompokkan menjadi 2 kelompok,
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, masing masing kelompok berisi 16
orang. Siswa pada kelompok eksperimen diberikan metode pembelajaran cooperative
learning, sedangkan kelompok kontrol tidak.
Diadakan hingga 4 kali pertemuan, dan diberikan test lagi berupa skala
kecemasan, hasilnya siswa pada kelompok eksperimen terlihat skor kecemasannya
menurun terhadap pelajaran matematika.
Peneliti mengamati pada kelompok eksperimen, suasana kelas yang aktif
dan riuh ramai, terdapat interaksi sesama anggota kelompok mendiskusikan soal
matematika yang didapat. Dengan kata lain pembelajaran melalui cooperative
learning dapat membuat siswa lebih rileks dalam menghadapi matematika.
Kelompok
selanjutnya membahas tentang jurnal yang berjudul “KECEMBURUAN PADA KAUM
HOMOSEKSUAL PRIA (GAY) DI JAKARTA”. Hal ini dilatar belakangi oleh kasus Ryan,
seorang gay yang memutilasi pasangan gay nya karena kecemburuan pada tahun
2008, dan kaum gay sebagai minoritas dimasyarakat. Peneliti ingin mengetahui lebih lanjut
tentang gambaran kecemburuan pada kaum gay di Jakarta. Metode yang dipakai
dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi. Responden berjumlah 3
orang, berjenis kelamin laki-laki, memiliki orientasi homoseksual, usia dari
20-40 tahun,sudah pernah melakukan hubungan seksual, pendidikan minimal SMA,
dan berdomisili dijakarta dan sekitarnya. Ketiga responden telah menyadari
dirinya gay sejak remaja, ketiga subjek dalam penelitian ini juga
merupakan gay distonik dimana ia masih
menutupi keadaan gay dirinya kepada dunia. Faktor potensial yang kuat pada
ketiga subjek penelitian ini sehingga mereka menjadi orang dengan orientasi
seksual homoseksual adalah karena tidak ada nya figur bapak dalam kehidupan
mereka, ayah kurang berperan dalam keluarga membuat mereka kurang
dipercontohkan bagaimana seharusnya seorang laki laki. Selain itu gaya hidup
yang terbentuk, jenis permainan yang dimainkan saat sejak kecil, terisolasi
dari lingkungan sekitar, dan perasaan rendah diri juga merupakan faktor
potensial yang memperkuat yang menjadikan mereka tumbuh sebagai gay.
Kelompok
selanjutnya membahas tentang jurnal yang berjudul “KOHESIFITAS SUPORTER TIM
SEPAK BOLA PERSIJA”. Latar belakang kelompok memilih jurnal ini ialah karena
kelompok ingin mengetahui setinggi apa rasa kohesivitas yang ada dalam kelompok
the jakmania. Disamping itu kohesifitas juga merupakan hal penting dalam suatu
kelompok. Sedikit cerita tentang Persija
dan The Jakmania, Persija adalah sebuah klub sepak bola yang terletak di
Jakarta, yang berdiri pada tanggal 28 November 1928 dan memiliki julukan Macan
Kemayoran.
Suporter
Persija dikenal dengan sebutah The Jakmania. Ketika dibentuk, dipilihlah figur
yang dikenal di mata masyarakat. Gugun Gondrong merupakan sosok yang paling
dikenal saat itu. The Jak mania hanya terdiri dari 100 orang, dengan pengurus
sebanyak 40 orang. Kesimpulan pada
penelitian ini terfokus kepada Kohesivitas individu dalam kelompok kecil The
Jakmania. Ciri-ciri kohesivitas kelompok
dapat dilihat dari setiap anggota kelompok mengenakan identitas yang sama,
setiap anggota kelompok memiliki tujuan dan sasaran yang sama, setiap anggota
kelompok merasakan keberhasilan dan kegagalan yang sama, setiap anggota
kelompok saling berkerja sama dan berkolaborasi, setiap anggota kelompok
memiliki peran ke anggotaan, kelompok mengambil keputusan secara efektif.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi
partisipan dimana observer terlibat langsung mengikuti subjek dalam keseharian
menjalankan interaksi sebagai The Jakmania.
Subjek dari penelitian ini anggota The Jakmania sebanyak 2 orang yang
berasal dari kelompok The Jakmania bagian daerah Kukusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar