Pada
kesempatan kali ini saya akan melanjutkan review presentasi kelompok
tentang jurnal observasi. Kali ini teman teman dari kelompok lima memilih
jurnal yang berjudul "Pengaruh visual storytelling komik asing Pada Komik
Indonesia Terbitan PT. Elex Media Komputindo Tahun 2004-2008". Latar
belakang yang diangkat oleh kelompok memilih jurnal ini karena sisi
observasinya sangat baik, pada tahun 1980 an komikus di Indonesia mengalami staknansi
dan kurang berkembang karena pada saat itu lebih banyak komik asing yang
beredar di Indonesia, seperti komik Jepang dan Amerika.
Komik dalam
negri pun mulai tergusur keberadaannya. Sampai pada tahun 2000 an sebuah
perusahaan penerbit komik terjemahan dari komik Jepang, PT. Elex Media
Komputindo membuka kesempatan kepada seniman komik Indonesia untuk bs
menerbitkan kembali karya karya komik Indonesia yang pernah sangat hidup di
tahun 1970 an dengan mengusung tema perwayangan yang sangat khas dan tradisional.
Namun komik
Indonesia yang digalakkan kembali itu sayangnya memiliki kekurangan ke khas an
Indonesia karena ternyata membawa pengaruh yang cukup kuat dari komik asing,
khususnya jepang. Sehingga komik Indonesia sekarang yang bermunculan
dinilai kurang memiliki karakteristik kuat yang asli Indonesia, karena dalam
pembuatannya banyak terinspirasi dan memasukkan unsur unsur dari komik asing. H
al ini juga
lah yang menguatkan teman teman dari kelompok 5 untuk mengambil jurnal ini
untuk dibahas, karena komik Indonesia sudah terancam keberadaannya, komik asing
terjemahan menguasai pasar Indonesia, dan karakter komik Indonesia sudah
terpengaruh kepada karakter asing, khususnya Jepang.
Dalam
penelitia ini data diperoleh melalui beberapa langkah seperti, mengobservasi
komik Indonesia terbitan Elex Media Komputindo tahun 2000 an,
mengidentifikasi beberapa komik asing amerika, jepang, eropa untuk dikaji
mengenai ciri khas elemen visual story telling dari masing masing komik
tersebut. Membandingkan karakteristik visual storytelling dari masing masing
komik asing tersebut. Ada beberapa komik yang dijadikan objek observasi seperti
komik grand pandora, komik final distance, komik wind rider, omik red feather,
komik wayangybliz, dan komik dark venus.
--> Komik Indonesia yang
terbit pada tahun 2000-an cenderung dipengaruhi komik Jepang namun lebih
ekstrim dalam hal personalisasi karya atau lebih subjektif. Efeknya adalah
membuat komik Indonesia cenderung memiliki pace lebih panjang namun
menyederhanakan cerita karena dibatasi jumlah halaman. Adanya pengaruh komik
Amerika dan komik Eropa dikarenakan karyanya pernah disukai atau dibaca juga
oleh para komikus Indonesia.Pengaruh tersebut terlihat pada kecenderungan komikus Indonesia untuk berusaha memberi kesan ilustrasi yang relatif ekspresif walaupun tidak ada relevansinya dengan cerita. Selain itu, dilihat dari garis besar perkembangan komik Indonesia, dengan diadopsinya gaya komik Jepang, menggambarkan putusnya hubungan antara komik Indonesia tahun 1960-1970-an dengan komik Indonesia kontemporer.