Mengenai Saya

Foto saya
Im a big dreamer, fashion admirer-designer-mix match'er, accessories maker, food lover, enjoy cooking, travelling, singing and dancing, anything fun. Broadway,5th Avenue to the Gossip Girl makes me fall in love with New York city. One of my bigest dream,wow. Lakers, Kobe and Gasol is very cool. And what else,let me think.. Kimora, she is my Idol :D :D last but not least Im a Barbie and Hellokitty Lover. Its me AdrianiNadia, =)

Minggu, 01 April 2012

Insomnia Dan Performa


Insomnia dapat terjadi karena faktor banyaknya pikiran yang membuat individu stress karena memikirkan suatu persoalan tertentu yang mengganggu pikirannya.  Akibat dari stress yang diderita individu dapat menyebabkan tidak bisa tidur nyenyak disaat waktu beristirahat malam hari, atau bahkan tidak bisa tidur sama sekali.  Sehingga individu tersebut akan mengalami kekurangan jam tidur, dan jika hal ini terus menerus terjadi secara konsisten maka individu tersebut mengalami insomnia.  Menurut Dr. Dan Robotham dari yayasan kesehatan mental di Inggris (suarapembaruan.com) bahwa individu yang mengalami insomnia tiga kali lebih mudah terkena depresi dibandingkan dengan individu yang memiliki waktu istirahat yang cukup baik. 
Individu yang mengalami insomnia akan mengalami kekurangan energi dan kekurangan konsentrasi. Insomnia menjadi masalah yang serius dan harus pula mendapat perhatian yang serius dari masyarakat.  Insomnia tidak dapat dibiarkan karena akan sangat mengganggu sistem kehidupan sehari-hari, tidak hanya kegiatan dan tugas tugas rutin yang dijalankan setiap harinya, tetapi juga kegiatan berhubungan sosial dengan orang lain.  Sebagai contoh, jika individu mengalami insomnia kegiatan sehari-harinya akan terganggu, bagaimana instruksi-instruksi dalam pekerjaannya yang mungkin saja tidak diterima dengan baik akibat kurangnya konsentrasi pada saat bekerja, sehingga berakibat fatal bagi performa kerja individu.
 Bekerja dalam keadaan kurang tidur, individu pasti mengalami kekurangan energi, badan menjadi lemas, dan tidak bersemangat, hal ini tentu saja sangat berdampak pula pada performa kerja individu.  Insomnia mempengaruhi depresi secara tidak langsung, jika individu mengalami insomnia, dan berdampak pada performa kerja, maka sangat mungkin berdampak pula pada keadaan ekonomi individu tersebut.  Jika performa kerja menurun, gaji dipotong, atau bahkan dipecat, secara otomatis dapat berdampak pada stress dan lebih lanjut, depresi.  Sebaliknya individu yang depresi memiliki kemungkinan insomnia akibat stress berlanjut yang dialaminya sehingga mengakibatkan individu susah tidur, bahkan tidak bisa tidur, waalupun badan sudah terasa sangat lelah.  Individu yang mengalami insomnia belum tentu depresi, dan individu yang depresi kemungkinan mengalami insomnia. 
Pola hidup yang sehat, self-health awareness, dan peran significant others sangat penting untuk menangani insomnia.  Sebagai contoh, seorang workaholic mengalami insomnia, pola hidup sangat mempengaruhi gangguan dan penyakit manusia.  Dari sisi faktor demografik, katakan saja seorang workaholic ini tinggal di jepang, atau singapore dimana daerah tempat ia tinggal rata-rata penduduknya juga workaholic, sehingga dalam faktor sosial dapat dikatakan dalam pergaulannya ia sering bergadang hingga larut malam, karena ia menganut nilai bahwa setiap pekerjaan harus diselesaikan secepat mungkin, budaya yang berlaku pada masyarakat juga menjunjung tinggi nilai yang serupa. 
Diperlukan kontrol diri, kesadaran bahwa betapa pentingnya tidur malam yang cukup, 8 jam sehari,  pola hidup sehat, makan tepat waktu, agar tubuh selalu terjaga kebugarannya setiap hari.  Bagaimana kesadaran itu dapat ditumbuhkan, peran significant others sangat penting untuk hal ini, untuk menyadarkan, mengontrol, dan mengingatkan bahwa tidur yang cukup sangat besar kasiatnya untuk meningkatkan performa kerja, bahwa jika kurang tidur, performa kerja akan menurun dan tidak mungkin akan mencapai goal tertentu, sebaliknya sangat memungkinkan kehilangan goal.  Health promotion juga dapat dilakukan untuk membantu kampanye kesehatan kepada masyarakat, menyadarkan bahwa tidur ideal 8 jam sehari demi performa yang lebih baik.  Upaya-upaya tersebut dapat dilakukan dan penting untuk dilakukan untuk mengatasi dan mencegah insomnia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar