Gejala sosial membuang sampah sembarangan, atau tidak pada tempat
yang sudah disediakan. Masih
sangat banyaknya masyarakat di Indonesia, khususnya di jakarta yang masih membuang sampah tidak pada
tempatnya, padahal perkara sampah ini adalah sesuatu yang sangat penting yang
bersinggungan dengan kehidupan manusia juga alam semesta, karena melihat
krusialnya masalah ini, dan lemahnya kesadaran masyarakat akan menjaga
kebersihan. Sampah adalah sesuatu yang kelihatan nya simpel, namun efek yang
ditimbulkannya sangatlah besar, hanya karena membuang sampah sembarangan suatu
daerah dapat terkena banjir, lalu menimbulkan lingkungan yang tidak sehat
sehingga memicu datangnya berbagai macam bawah penyakit, selain itu juga
menimbulkan suasana kotor yang tidak sedap dipandang mata, bagi sampah yang
tidak dapat didaur ulang juga akan merangsang percepatan pembolongan ozon,
sungguh sangat mengancam kehidupan manusia.
Masalahnya pengetahuan akan hal ini seolah tidak cukup untuk
menggerakkan hati masyarakat untuk tertib membuang sampah, kesadaran akan
tertib di Indonesia masih sangat minim, tidak hanya pada urusan sampah juga
untuk urusan lainnya yang juga penting bagi kehidupan kita. Membuang sampah sembarangan menjadi
kebiasaan, bahkan juga menurun ke generasi muda, akibat percontohan yang
diberikan oleh keluarga, dan lingkungan.
Di
tempat yang sudah demikian tidak tertib, jika ada seseorang yang berjalan agak
jauh untuk menemukan tempat sampah dan kemudian membuang sampah nya, akan
terlihat konyol oleh orang lain, karena orang yang tertib bukan seperti
kebanyakan orang yang ada, dan mereka jadi terlihat berbeda, bodoh, dengan
kesan konyol yang diberikan oleh masyarakat, padahal orang tersebut melakukan
suatu perbuatan yang benar dan yang seharusnya dilakukan. Sesuatu yang baik menjadi tidak baik, yang
benar menjadi salah, orang yang melakukan sesuatu yang benar dikondisikan
menjadi malu, semetara orang yang melakukan perbuatan buruk tidak ada
sedikitpun rasa malu pada dirinya dan orang lain, bahkan tidak jarang juga
mendapat pujian dari sekelompok orang.
Ada keterbalikan nilai yang terjadi, yang disebabkan oleh perlakuan
pelanggaran pelanggaran yang sudah membudaya, dan hal ini juga sebagai salah
satu yang mempengaruhi penyebab pemerosotan moral bangsa. Sampah merupakan limbah, atau suatu yang
dihasilkan akibat bekas produksi dan pemakaian, sampah menurut klasifikasinya
terdapat dua bagian, yaitu sampah organik, non organik. Sampah organik ialah sampah yang dapat di
daur ulang atau dikelola kembali sehingga menghasilkan barang barang baru yang
masih dapat bermanfaat dan berfungsi untuk masyarakat. Sementara sampah non organik adalah sampah
yang tidak dapat didaur ulang, keberadaannya karena tidak dapat dikelola
kembali maka akan merusak tanah, dan mempengaruhi ozon cepat berlubang, atau
dikenal dengan global warming. Sampah
non organik seperti plastik, dan kaleng dapat hancur namun dengan memakan waktu
yang sangat lama, butuh bertahun tahun untuk menghancurkan satu kaleng bekas
minuman, bayangkan ada berapa banyak bekas plastik dan kaleng minuman di dunia
ini, atau di negara ini.
Memang sekarang
ini sudah mulai ada orang yang mencoba mengolah limbah non organik ini sehingga
dapat bermanfaat sebagai pajangan atau hiasan, tetapi masih belum banyak orang
yang melakukannya. Dalam rangka membuang sampah pada tempatnya,
jaman sekarang ini di negara negara maju telah melakukan pembagian tempat
sampah masing masing ada tiga buah atau empat buah pada setiap tempah pembungan
sampah yang disediakan untuk masyarakat umum, yaitu dibedakan sampahnya tabung
pertama untuk sampah organik yang kering, lalu tabung kedua untuk sampah
organik yang basah, tabung ketiga untuk sampah plastik, tabung ke empat untuk
sampah kaleng. Jadi jika anda hendak
membuang bekas minuman yang belum habis, sampah air nya bisa anda buang ke
tabung sampah basah, lalu setelah habis air nya, sampah kaleng nya bisa anda
buang ke tabung khusus kaleng. Hal ini
bertujuan untuk mempermudah mengklasifikasikan sampah sampah tersebut dalam pemungutan
akhirnya nanti, jadi sampah yang dikirim ke tempah pembuangan terakhir, sudah
dalam keadaan teratur, dikelompokan masing masing, dengan begini akan
mempermudah pekerjaan pada tingkat pembuangan terakhir sehingga dapat mudah
pula disalurkan untuk yang di daur ulang dan yang tidak.
Hal ini menunjukan
bahwa betapa pedulinya pemerintah suatu negara akan hal sampah, dan bagaimana
mempermudah masyarakat untuk membuang sampah sehingga timbul kesadaran untuk
tertib. Ada usaha dari pemerintah untuk
memfasilitasi masyarakat untuk mencapai tujuan bersama. Tidak hanya itu, tempat sampah hampir setiap
beberapa meter dimanapun disediakan untuk mempermudah membuang sampah, tetapi
hal ini juga didukung dengan penegakan hukum yang berjalan baik, dibuat denda
keras dan hukuman bagi masyarakat yang membuang sampah sembarangan, merusak
lingkungan, merusak kebersihan, sehingga masyarakat yang belum bisa tertib,
akan berusaha untuk tertib paling tidak karena takut akan hukuman dan denda
dari pemerintah. Hal ini dapat efektif, khususnya untuk masyarakat yang belum terbiasa hidup tertib
seperti di negara kita, sangat diperlukan penegakan hukum yang tidak dapat
ditawat tawar, berjalan dengan sebagaimana harusnya, agar suatu kontrol dapat
diciptakan.
Jika suatu negara tidak
memiliki ketegakkan hukum yang baik, maka kontrol akan masyarakatnya juga sudah
pasti tidak baik, jelas saja banyak orang yang berbuat seenaknya, semaunya,
karena tidak adanya keadilan dan ketegakan hukum. Jadi hukum jelas berperan penting untuk
menciptakan ketertiban di suatu lingkungan tertentu. Kita dapat mencontoh hal hal yang positif
seperti ini pada negara negara yang sudah maju, agar negara kita juga bisa
berkembang ke arah kemajuan, tertib dapat diwujudkan. Hal ini dapat dimulai dari usaha kecil untuk membiasakan diri mengadakan
kontrol terhadap segala sesuatu yang kita kerjakan, mengecek segala sesuatu nya
dan jika ada pelanggaran kita juga harus membiasakan diri menegur, atau
memberikan tindakan sesuai dengan porsinya.
Jika terlihat ada sampah disekitar kita, tumbuhkan kemauan untuk
mengambil dan memasukan nya ke tempat yang semestinya. Jika masyarakat Indonesia dapat terbiasa
dengan hal ini, maka tugas akan terasa semakin ringan karena kita sebagai
masyarakat satu sama lain saling memberikan kontrol untuk pribadi, kelompok,
dan lingkungan kita, sehingga dapat aman dan terjaga.
huahaha kalo soal sampah gk usah jauh-jauh mah.. di kelas juga masih banyak.. sepakat banget gw nad.. perlu dimulai dari membiasakan diri.. lama-lama nanti orang lain juga kebiasaan.. mari kita hidup bersih :-)
BalasHapussetuju basyir, betapa nyamannya lingkungan kalau bisa terjaga dalam keadaan yang bersih, rapih dan teratur :D
BalasHapus