Mengenai Saya

Foto saya
Im a big dreamer, fashion admirer-designer-mix match'er, accessories maker, food lover, enjoy cooking, travelling, singing and dancing, anything fun. Broadway,5th Avenue to the Gossip Girl makes me fall in love with New York city. One of my bigest dream,wow. Lakers, Kobe and Gasol is very cool. And what else,let me think.. Kimora, she is my Idol :D :D last but not least Im a Barbie and Hellokitty Lover. Its me AdrianiNadia, =)

Senin, 12 Maret 2012

Filosofi Psikodiagnostik

Psikologi secara etimologi berasal dari kata yunani yaitu psyche, yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu, jadi arti harfiah psikologi adalah ilmu tentang jiwa. Terdapat definisi dari para ahli mengenai apa itu psikologi, salah satunya adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, dalam hubungannya dengan lingkungannya (Sarwono, 2000).  Aspek aspek pada psikologi agar dapat disebut sebagai ilmu pengetahuan antara lain adalah
- Ilmu pengetahuan, yaitu dapat dibuktikan secara ilmiah.
-Perilaku
-Manusia, manusia dan hewan sebagai objek pskologi, namun manusia yang lebih memadai.
-Lingkungan, yaitu tempat dimana manusia tinggal, significant others, tempat dimana manusia mengembangkan dirinya.

Gebrakan awal psikologi disebut ilmu yang ilmiah adalah ketika Wilhem Wundt pada tahun 1879 mendirikan laboratorium untuk riset psikologi di Leipzig, Germany.  Wundt mengamati perilaku disekitarnya dan menemukan bahwa setiap individu adalah berbeda, salah satu contohnya ia melihat ada orang yang berjalan dengan cepat, ada pula orang yang berjalan dengan lambat.  Ia mengerjakan riset berdasarkan perilaku atau performa yang ditemukannya dalam lingkungan,  untuk kemudian diteliti.

Salah satu dari aspek psikologi yang krusial untuk dipelajari, diteliti, dari diri manusia adalah perilaku.  Sebelum terjadi tindakan atau perilaku, tahapannya terlebih dulu muncul sikap, yang memiliki 3 komponen sebagai berikut:
- Kognitif
- Afektif
- Perilaku 

Terdapat dua pandangan mengenai perilaku, nature versus nurture.  Nature adalah pandangan bahwa perilaku muncul sebagai bawaan sejak lahir, biologis.  Nurture adalah pandangan bahwa perilaku muncul sebagai hasil interaksi dari significant others, dan lingkungan sosial yang lebih besar lagi.  Sebagai implikasi bahwa nurture berpengaruh ialah dalam Anamnesa pada psikologi klinis, untuk mempelajari bagaimana kondisi dalam individu, dan hal itu dibarengi juga dengan mempelajari significant others dari individu tersebut.
Menurut Morgan T, terciptanya perilaku melalui sebuah pembelajaran (learning). 

 Interaksi nature dan nurture juga dapat menghasilkan learning. Komponen dari learning ialah knowledge (pengetahuan) dan skill (keterampilan).  Jika kedua komponen ini eksis dan berjalan sampai merubah suatu perilaku, dinamakan pembelajaran, hal ini terkait dengan aliran psikologi behaviorisme yang menitik beratkan pada pembentukan perilaku, dan untuk meneliti hal ini metode observasi adalah yang paling optimal untuk dijalankan.  Psikodiagnostik adalah cara untuk mendiagnosa suatu masalah psikologis melalui tes tertentu.  Ada masalah pengukuran didalam psikodiagnostik, apa itu pengukuran? 

Pengukuran adalah perbandingan antara objek yang diukur dengan standar yang dimiliki.  Ilmu mengukur berkaitan dengan ilmu metodologi penelitian, keduanya berakar kepada filsafat ilmu dan logika.  Pada kajian psikologi, yang dikur adalah perilaku manusia, untuk mengetahui motif dari suatu perilaku. Hal inilah yang membedakan ilmu psikologi dengan ilmu ilmu lainnya.  Ilmu psikologi dapat mengukur motif dari sebuah perilaku, yang merupakan suatu hal yang sangat mendalam.  Perilaku yang sama, dapat didasari oleh hal yang berbeda beda, maka itu setiap perilaku yang sama belum tentu memiliki motif yang sama pula.  

Bermacam aspek yang diukur dari bermacam sub bagian dari psikologi, seperti dalam psikologi klinis yang telah disebutkan sebelumnya diatas, dalam psikologi industri aspek yang diukur adalah sikap kerja, dan personality (kepribadian).  Dalam hal IQ, yang diukur oleh ilmu psikologi adalah mengenai kapasitasnya, bagian knowledge dan skill dapat saja dilakukan oleh pakar pakar dari bidang pendidikan, namun kapasitas individu terkait dengan IQ adalah ranah psikologi yang dapat mengukurnya.  Dalam pengukuran, kita dapat menggunakan metode yang dapat dilaksanakan secara tertulis dan yang dapat dilaksanakan secara tidak tertulis.  Yang dapat dilakuakn secara tertulis seperti tes psikologi, contohnya tes IQ dan kuesioner. 

Yang tidak dapat dilakukan secara tertulis seperti observasi, yaitu melalui pengamatan, dan wawancara, yaitu dengan cara bercakap cakap dalam rangka menggali suatu hal yang dituju.  Suatu pengukuran haruslah valid, yaitu jelas mengukur apa yang hendak diukur, dan juga harus reliabel, yaitu konsistensi hasil tes pada individu ketika diuji pada kesempatan dilain waktu dengan tes yang sama.  Untuk menjadi seorang psikolog yang handal dibutuhkan kemampuan observasi dan wawancara sebagai seni sejati psikologi, terlebih lagi untuk menjadi psikolog yang handal dan modern dibutuhkan kemampuan menguasai teknologi.

1 komentar:

  1. great Job...saya suka gaya tulisannya, keep on writing ya...

    BalasHapus