Dalam psikologi ada
sebuah kurva yang dikenal dengan nama kurva normal, kurva ini dibagi menjadi
tiga bagian, bagian tengah yang juga merupakan bagian dengan proporsi terbanyak
merupakan sebuah ukuran rata rata manusia, dan kebanyakan manusia memang
menempati posisi tengah ini pada kurva normal, sisanya adalah bagian ujung
kanan dan ujung kiri, bagian tersebut dinamakan bagian abnormal negatif untuk
posisi ujung sebelah kiri, dan abnormal positif untuk posisi ujung sebelah
kanan, kedua prosporsi bagian ujung ini masing-masing sama, dan lebih sedikit
dari proporsi bagian tengah rata-rata.
Bagan psikologi dari kurva normal inilah yang dipelajari di mata kuliah
psikodiagnostik. Pada pembahasan
sebelumnya sudah disinggung mengenai psikodiagnostik dan pengukuran, dan
pengukuran membutuhkan suatu alat ukur, pembuatan sebuah alat ukur itu
dinamakan psikometri.
Psikologi
perkembangan memiliki peran yang penting untuk psikodiagnostik, karena dalam
psikologi permkembangan terdapat tahapan-tahapan perkembangan semasa hidup
manusia, dari periode Pre Natal (konsepsi-lahir), Infancy&Toddlerhood (0-3 thn), Early
Childhood (3-6 thn), Middle Childhood (6-11 thn), Adolescence (11-20 thn),
Young Adulthood (20-40 thn), Middle
Adulthood (40-65 thn), dan Late Adulthood (>65 thn). Alat ukur harus memiliki kesesuaian norma
dari masing masing tahapan perkembangan diatas.
Maka dalam psikodiagnostik, diagnostik yang akan dipilih akan
disesuaikan dengan diagnostik mana yang paling tepat, merujuk kepada suatu tahap
perkembangan tertentu. Alat tes harus
dibuat sesuai dengan karakteristik perkembangan tertentu yang mencakup aspek
kognitif, sosial, emosional, dan afektif. Maka itu lah sangat penting untuk
mengetahui karakteristik setiap tahap-tahap perkembangan diatas.
Tujuan pengukuran
adalah untuk mengetahui kenormalan dan ketidak normalan dengan standar dan
acuan tertentu, kemudian hasil tersebut dibandingkan dengan tahap perkembangan
dari individu yang diukur, kemudian dibandingkan pula dengan hasil dari individu
lainnya yang setara. Dari permasalahan
yang ada, dapat dilakukan intervensi untuk diberikan treatment tertentu yang
dibutuhkan, dan dapat juga untuk riset keilmuan. Dalam penelitian, terdapat dua pendekatan
penelitian, yaitu kuantitatif, pendekatan penelitian untuk kasus-kasus yang
sifatnya massal, dan kualitatif, untuk kasus kasus yang sifatnya khusus. Psikologi terbagi menjadi beberapa bagian
ke-khususan, seperti psikologi klinis (anak dan dewasa), psikologi pendidikan,
psikologi sosial, psikologi industri dan organisasi. Dalam psikologi industri dan organisasi
terdapat beberapa jenis alat tes, seperti:
Intelegensi, Inventory, dan Grafis.
Pada pengukuran
psikologi industri, yang dicari adalah Knowledge, Skill, Attitude, dan
Others/Personality. Jika digambarkan
dengan analogi gunung es, others berada di bagian bawah permukaan air laut,
attitude berada tepat di permukaan, dan knowledge dan skill berada dibagian
atas gunung es. Analogi tersebut
memiliki arti, personality adalah sesuatu yang tidak nampak, tidak terlalu
terlihat dengan jelas dan dapat dijabarkan dengan detail tanpa dilakukan
penelitian lebih lanjut. Attitude berada
di permukaan, karena sikap terlihat, bagaimana seikap kita terhadap suatu objek
tertentu dapat dengan mudah diketahui pula oleh orang lain, dan knowledge dan
skill juga merupakan hal yang tampak, dari sikap , pikiran, performa, dan juga
dari interaksi sehari hari, knowledge dan keterampilan kita akan sangat
terlihat. Gabungan dari interaksi
pikiran, kepribadian, pengetahuan, dan keterampilan jika berinteraksi dengan
lingkungan akan membentuk sikap kerja. Knowledge memiliki
komponen pengetahuan (potensi dasar) dan teori aplikatif. Keilmuan bersatu dengan pengalaman dapat
menghasilkan aplikasi yang baik pada kehidupan.
Skill memiliki
komponen keterampilan, dari pengetahuan kemudian diuji cobakan. Attitude memiliki komponen sistematika kerja,
daya tahan, ketekunan, kecepatan, ketelitian, dan achievement orientation, dan
Others memiliki komponen kepribadian, salah satunya adalah intovert dan
ekstrovert. Introvert dan ekstovert
merupakan kepribadian yang berada dalam suatu garis kontinum. Alat tes, yang paling populer pada masyarakat
adalah alat tes IQ, yang mengukur skor intelegensi manusia. Terdapat beberapa tokoh psikologi dalam
bidang intelegensi, seperti: Spearman, Stanford Alfred Binet, Weschler, Cattel,
Thorndike, Kraplin, Stenberg, Gardner, dll.
Intelegensi terdapat dua tipe, general intelegensi dan spesifik
intelegensi, general intelegensi sifatnya culture free, artinya diujikan pada
individu dari budaya manapun bisa, tidak ada batasan budaya untuk memahami tes
tersebut. Tes general ini bermain dengan
bentuk bentuk dasar, ataupun gambar-gambar.
Spesifik tes sifatnya tidak culture free, seperti tes yang memiliki komponen
huruf dan angka. Karena huruf dan angka
tidak semua diseluruh negara sama bentuknya, demikian menurut Spearman, yang
juga merupakan bapak intelegensi.
cepet banget nad, hahaha kerenn sukses selalu juragann :-D
BalasHapussalah satu ciri menjadi orang sukses adalah yang pertama memanfaatkan waktu sebaik mungkin dan tidak pernah sedikitpun menyianyiakannya. terdepan untuk selalu berbagi kebaikan. Seperti Nadia.
BalasHapusdan yang kedua ciri orang sukses adalah menghargai pendapat orang lain dengan berespon positif, seerti Basyir.
sehingga saya merasa bangga di tengah2 orang-orang yang sedang mengambil kesuksesannya...buat bangga 1ndONEsia..selalu!
Hello Basyir dan mas Seta, wah thanks untuk comment nya! :D soalnya masih banyak tugas yang lain, jadi saya menyicil saja, hehehe.
BalasHapusSemangat juga untuk kita semua!
BalasHapus