Mengenai Saya

Foto saya
Im a big dreamer, fashion admirer-designer-mix match'er, accessories maker, food lover, enjoy cooking, travelling, singing and dancing, anything fun. Broadway,5th Avenue to the Gossip Girl makes me fall in love with New York city. One of my bigest dream,wow. Lakers, Kobe and Gasol is very cool. And what else,let me think.. Kimora, she is my Idol :D :D last but not least Im a Barbie and Hellokitty Lover. Its me AdrianiNadia, =)

Senin, 21 Mei 2012

Observasi dan Wawancara


Observasi merupakan pengamatan, dalam hubungannya dengan penelitian ilmiah dan psikologi, observasi merupakan metode yang paling tepat untuk mengukur tingkah laku, sebanyak 80% dapat terukur melalui observasi.  Maka Observasi adalah kunci dari penelitian ilmiah dalam ilmu psikologi, yang mempelajari tingkah laku dan motif individu berprilaku.
Observasi terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
Observasi Sistematik, adalah observasi ilmiah, segala sesuatunya dirancang, dipersiapkan sedemikian rupa berdasarkan keperluan dan tujuan tertentu.
Observasi unsistematik adalah observasi tidak ilmiah, hanya mengamati  perilaku tanpa berdasarkan penelitian ilmiah tertentu dan teori tertentu, tanpa struktur tertentu.
Dalam melakukan observasi, kita perlu menyiapkan behavioral check list, yaitu list dari perilaku yang berkaitan dengan tema yang ingin diteliti, untuk kemudian digunakan pada saat pengamatan.  Behavioral check list akan menunjukkan perilaku apa saja yang keluar pada saat pengamatan, dan sekaligus juga menjadi tolak ukur untuk memprediksi hasil observasi.
Yang perlu diingat saat melakukan observasi adalah etika, bahwa observasi yang baik tidak terkait diskriminasi dan justifikasi dalam bentuk apapun, dan tidak mengancam, dan membahayakan subjek yang sedang diamati.
Penggunaan observasi saling terkait dengan wawancara.  Wawancara adalah hal yang dibutuhkan untuk mengetahui data dari individu.  Setelah mengetahui perilaku secara konkrit melalui obervasi, selanjutnya untuk dapat mengetahui motifnya dapat digali melalui wawancara.  
Wawancara adalah mencari tahu data atas tujuan tertentu, porsi dalam wawancara adalah 70% bagi interviewee, dan sebanyak 30% bagi interviewer. Hal-hal yang harus dilakukan oleh interviewee dalam wawancara adalah memanfaatkan waktu seefisien mungkin, dan untuk tetap tenang, tidak terbawa emosi.  Bagi interviewer terdapat pula beberapa hal yang harus dilakukan terkait dengan wawancara, yaitu menjaga kerahasiaan data yang diperoleh, menjaga gesture untuk mencegah ketidak valid an jawaban dari  responden, tidak memberikan janji-janji apapun, respek terhadap responden, dan membiarkan kebebasan respon dari responden.

Minggu, 06 Mei 2012

Tes Minat


Tes minat bertujuan untuk  mengetahui arah individu.  Minat adalah ketertarikan seseorang terhadap sesuatu hal yang tidak dapat dipaksakan oleh orang lain. Tes minat harus diikuti oleh wawancara dan observasi agar memperoleh hasil yang lebih akurat. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam wawancara minat, antara lain: 
1.      Tingkat sosial ekonomi.
2.      Riwayat pendidikan (Mata pelajaran yang disukai dan tidak, mata pelajaran yang tertinggi dan terendah).
3.      Peristiwa-peristiwa yang relevan dengan penyesuaian diri.
4.      Riwayat kesehatan.
5.      Kebiasaan baik dan buruk sehari-hari.
6.      Hobi.
7.      Cita-cita, dan bagaimana mengisi waktu luang. 

Jika seseorang yang berminat pada pekerjaan outdoor tetapi ia mudah pingsan ketika terkena paparan  matahari, maka ia tidak kompatibel untuk meduduki posisi dalam pekerjaan outdoor. Tes wawancara tersebut merupak suatu informasi tambahan yang diperlukan dalam membuat pertimbangan, apakah seseorang mampu dan secara tepat bisa ditempatkan pada suatu posisi dalam pekerjaan atau tidak.
     Observasi dilakukan untuk mengamati keseharian subjek, yang dapat diamati ketika berada dirumah dan di sekolah. Pentingnya minat diketahui terutama untuk keperluan prestasi pendidikan dan karir/pekerjaan.
    Salah satu contoh tes minat adalah Inventori Holland, terdiri dari klasifikasi general occupational themes dengan identifikasi: R (Realistic)
                                    I (Investigative)
                                   A (Artistic)
                                   S (Sosial)
                                   E (Enterpreneur atau kewirausahaan)
                                   C (Conventional). 
     Bentuk tes ini disusun seperti rangkaian pernyataan sesuai dengan klasifikasi masing-masing unsur dan subjek akan memilih point yang sesuai dengan dirinya. Dari hasil tersebut akan terlihat unsur  mana yang mendominasi minat individu, namun menurut Holland individu tidak digolongkan hanya pada satu tipe utama yang mendominasi, tetapi dilihat pada kemiripan diantara unsur lain, sehingga terlihat kadar relasi antar unsur.
     Kadar relasi kemiripan antar unsur inilah yang diperhitungkan dan kemudian diinterpretasikan. Tes ini paling cocok digunakan untuk usia 15 tahun keatas, pengembangan inventori ini berdasarkan pemilihan vokasional berbasis kepribadian individu.
Menurut Holland, pilihan pekerjaan adalah ekspresi dari kepribadian invididu, jadi pada dasarnya Inventori Minat adalah inventori kepribadian. Asumsi Teori Kepribadian Holland, bahwa pemilihan karir merupakan kelanjutan gambaran dari kepribadian seseorang. Individu mengunggkapkan tentang diri mereka melalui pilihan pekerjaannya.
Ciri Identifikasi menurut Holland:
1.  Realistic, orang yang lebih menyukai sesuatu  yang aplikatif dan langsung dan lebih berkenandalam keterampilan fisik. Jenis pekerjaan yang cocok seperti mekanik dan arsitek.
2.      Investigatif,orang yang menyukai eksplorasi dan berusaha mendalami suatu kejadian.        Jernis pekerjaan yang cocok adalah ahli biologi, kimia, dll.
3.  Artistic, orang yang memiliki keahlian seni, menyenangi pekerjaan orisinal dan memiliki imajinasi tinggi.Jenis pekerjaan yang cocok adalah penulis, musisi, pelukis, dll.
4.  Social, orang yang menyukai keberadaan diri dalam sosial, tertarik bagaimana bergaul dengan situasi sosial dan suka membantu permasalahan orang lain.Jenis pekerjaan yang cocok: psikolog, guru, perawat, dll.
5.  Enterpreneur, orang yang memiliki jiwa kepemimpinan, kemampuan berbicara di depan umum, tertarik dengan uang dan politik dan senang untuk mempengaruhi orang lain.Jenis pekerjaan yang cocok adalah bussiness man, promotor, produser, dll.
6.  Conventional, orang yang menyukai pekerjaan dalam ruang dan mengelola sesuatu agar rapi, senang dengan pekerjaan yang konstan dan terarah. Jenis pekerjaan yang cocok adalah analis keuangan, akunting, penjaga perpustakaan, penjaga arsip, banker, sekretaris, dll.

     





Senin, 09 April 2012

Tes Rorschach


Tes Rorschach dianggap sebagai tes proyektif yang terdiri dari satu set berisi sepuluh kartu inkblots bilateral simetris. Subyek diminta untuk memberitahu penguji apa yang ada dipikiran mereka saat melihat kartu inkblot tersebut. Tujuan secara keseluruhan dari teknik ini adalah untuk menilai struktur kepribadian, dengan penekanan khusus pada bagaimana individu membangun pengalaman mereka dan persepsi serta skema mereka terhadap suatu citra tertentu (citra tematik: weiner 1994). Meskipun terdapat sanggahan dari dalam maupun luar bidang psikologi, Rorschach tetap menjadi salah satu teknik yang paling banyak digunakan dan diteliti secara menyeluruh. Asumsi sentral dari Rorschach adalah stimulus yang berasal dari lingkungan yang dikelola oleh kebutuhan khusus dalam diri  manusia, motivasi, maupun konflik.
 Kebutuhan akan pengelolaan menjadi lebih luas dan menajam ketika subjek dihadapkan dengan stimulus yang ambigu, seperti percikan tinta (inkblot) pada kertas kosong. Dengan demikian subjek harus merespon dengan ide dan asosiasi yang tercipta dalam proses kognitif mereka. Proses ini menuntut individu mengelola persepsi serta mengasosiasikannya dengan pengalaman masa lalu. Tesis yang diinterpretasikan oleh Rorschach didasarkan pada proses respons terhadap tes Rorschach merupakan perwakilan dari bagaimana subjek menghadapi situasi ambigu lain dalam kehidupan nyata sehari-hari  yang membutuhkan unsure pengelolaan kognitif dan penilaian.
Respon subjek dinilai berdasarkan tiga kategori umum:
1.Location, area dalam bercak tinta yang menjadi fokus subjek. 
2.Determinant, bagaimana subjek melihat aspek, aspek apa yang digunakan subjek untuk memberikan jawabannya itu. 
3.Content, apa kategori isi jawaban subjek tersebut (manusia, arsitektur, anatomi, dsb).

Interpretasi dari tes Rorschach tersebut berdasarkan pada jumlah respon yang masuk dalam masing-masing kategori diatas. Meskipun katagori skor terlihat simpel, namun untuk menginterpretasikan dan menskoring secara detail dan spesifik sangatlah kompleks.  Comprehensive System Exner merupakan salah satu sistem yang berfungsi untuk menginterpretasi tes Rorschach. Sistem tersebut dipilih karena merupakan sistem yang dianggap paling sesuai sampai saat ini. Sistem skoring yang paling sering digunakan dan interpretasi dari sistem-sistem lain juga telah dimasukkan dan diintegrasikan ke dalam pendekatan Exner tersebut.
Tes Rorschach pertama kali dipublikasi pada tahun 1921, berselang satu tahun setelah itu Rorschach meninggal dunia pada usia yang cukup muda 37 tahun. Selanjutnya pekerjaannya dikembangkan oleh beberapa rekannya sampai pada kurun waktu tertentu, dan kemudian dikembangkan lagi oleh orang-orang yang berbeda latar belakang.  Dari pengembang tes Rorschach ini ada dua nama yang paling populer yaitu Beck dan Klopfer.  Beck lebih sepaham dengan Rorschach, sementara Klopfer pendekatannya lebih sepaham dengan Freud dan Jung.  Karena dikembangkan oleh orang-orang yang berbeda maka tes Rorschach tidak menjadi suatu tes yang kesatuan, melainkan menjadi 5 sistem yang berbeda.  Exner dan rekan-rekannya kembali mengerucutkan tes Rorschach agar ada interpretasi dan aturan yang standart yang dapat diberlakukan, kemudian pada tahun 1974, untuk pertama kalinya Exner menggabungkan system dari para ahli yang menggunakan tes Rorschah dalam buku dengan judul The Rorschach: A Comprehensive System. Buku tersebut dirilis ulang untuk yang kedua kalinya pada tahun 1986 dan edisi ketiga pada tahun 1993. Exner juga mempublikasikan dua edisi baru tentang Assessment of children and adolescents. 

Senin, 02 April 2012

Tes Kepribadian

Tes kepribadian adalah instrumen untuk mengukur ciri-ciri emosi, motivasi antar pribadi, dan sikap, yang dibedakan dari kemampuan.  Tes kepribadian bukan merupakan tes kemampuan seperti tes intelegensi.  Ada karakteristik yang mendefinisikan perbedaan antara berbagai jenis individu, dan bahwa perbedaan tersebut dapat diukur secara akurat.  Tes kepribadian menyangkut banyak unsur seperti nilai, ciri kepribadian, identitas pribadi, selera humor, kehangatan antar pribadi, gaya perilaku, pandangan terhadap dunia, dan akulturasi.  Sebuah hasil tes kepribadian tidak akan berarti jika tidak dibandingkan dengan hasil tes kepribadian individu lainnya, karena dari sanalah akan terlihat ke khas-an antar kepribadian-kepribadian yang ada. 

Kepribadian terdiri dari gambaran yang tersusun secara sosial, otomatis menganut norma sosial yang berlaku, seperti gambaran manusia dengan dua tangan dua kaki, dua mata, ada hidung, mulut, telinga, lengkap.  Itulah yang disebut manusia sebagai acuan dari tes gambar.  Kepribadian berlangsung lama dan menetap serta konsisten diungkapkan ke berbagai situasi yang dialami individu.  Pada awalnya teori mengenai kepribadian dianggap sebagai ilmu semu (Pseudo Science) yang belum terbukti secara sahih.  Pemeriksaan kepribadian berkembang sebagian dari riset mengenai perbedaan individu dan kelompok, juga terkait dengan phrenology (ilmu tentang garis tangan), physiognomy (ilmu membaca wajah), dan graphology (ilmu membaca tulisan).  

Dari ketiga ilmu ini masih terpakai hingga saat ini, namun sudah secara ilmiah penggunaannya untuk memebantu merumuskan standar perbedaan.  Sebagai contoh pada tes gambar, dapat dilihat ketebalan garis, tarikan garis, arsiran garis, penekanan-penekanan pada gambar, hal ini didapat salah satunya dari penjelasan graphology, dan membedakan gambar wajah manusia yang di gambar oleh peserta tes, dalam menginterpretasikannya juga salah satunya dilihat dari penjelasan physiognomy.  Dasar teori kepribadian menjadi acuan dalam pengembangan tes-tes kepribadian.  Murid dari Hippocrates, yaitu Galen mengatakan kepribadian berasal dari lendir dalam tubuh manusia, lendir tersebut ada sanguinis, melankolis, choleris, dan plegmatis.  

Kemudian ada pula teori tipe tubuh dari Ernst Krestchmer, teori Allport yang berdasar kepada 16 personality factor milik Cattel, teori Ey Senck mengenai introvert dan ekstravert - stability dan instability, juga ada teori-teori yang digabungkan seperti MMPI, Million Multiaxial Inventory, yang banyak dilakukan juga di lingkungan psikiatri.  Kemudian ada teori-teori yang cukup baru seperti MBTI, DISC, dsb.  Tes kepribadian dapat berguna untuk screening gangguan kepribadian, pemeriksaan analitis, pemeriksaan pernikahan dan keluarga, psikologi kesehatan, psikologi hukum, kompetensi hukum dan kegilaan, seks dan kekerasan, dan pengasuhan anak jika orang tua bercerai atau meninggal dunia.

Menurut jenisnya tes kepribadian terbagi menjadi dua, inventory dan proyeksi.  Inventory tidak merupakan tes, tetapi sebuah self report, dimana responden dihadapkan dengan pertanyaan atau pernyataan dan diminta untuk memilih mana yang paling sesuai dengan dirinya.  Tidak ada istilah benar-salah, skornya bersifat ipsatif, yaitu tidak dibandingkan dengan orang lain, melainkan dengan hasil-hasil tes dirinya sendiri.  Sementara tes kemampuan skornya bersifat normatif.  Karena dalam inventory responden berespon tentang dirinya sendiri, maka kemungkinan terjadi bias cukup besar, seperti juga faking.  

Untuk mengurangi faking dapat dilakukan forced choice, dimana dibuat dua pilihan yang isinya bisa saja keduanya adalah sesuatu yang menyenangkan atau tidak menyenangkan, tetapi tidak ada pilihan lain, responden harus memilih antara pilihan tersebut.  Respon set pada tes juga dapat mengurangi faking.  Pada jenis tes kepribadian proyeksi, memuat tes-tes yang menyangkut gambar,  seperti menggambar, TAT, CAT, dsb.

Minggu, 01 April 2012

Psychological Analysis Of The Movie: The Blind Side


Dinamika psikologis yang dialami oleh Michael:

  1. Masa Phallic, (dalam tahap perkembangan Freud) tidak dapat terlewati dengan baik pada Michael, dikarenakan ia sejak lahir tidak tinggal bersama ayahnya, bahkan siapa sosok ayahnya pun ia tidak begitu mengetahui dengan jelas, dan ketika ia masih balita ia juga harus mengalami perpisahan dengan ibunya, karena ibunya ditangkap polisi karena kepemilikan dan kecanduan ganja, disamping itu ibunya juga dianggap tidak dapat mengurusi anak dengan baik oleh negara, maka dari itu Michael dipindahkan ke panti asuhan oleh pemerintah.
  2. Michael adalah seorang anak yang pembawaannya tenang, terbukti memiliki kepribadian kekanak-kanakan, karena dia mencoba bermain dengan anak-anak TK dan di abaikan oleh anak TK tersebut. Kemudian Michael berteman dengan anak termuda dari keluarga Tuohy yang mengenalkan pada dunia bola.
  3. Michael mengalami stress, yang stressor nya merupakan stressor personal atau masalah yang dialami berasal dari masalah personal yaitu keluarganya.
  4. Stress yang dialami Michael akibat pengalaman masa lalu nya tentang keadaan keluarganya yang begitu rumit dan memprihatinkan, sehingga mengorbankan anak anak, mendatangkan tekanan tersendiri bagi Michael yang berdampak pada proses perkembangannya, yaitu:
-          Perkembangan Kognisi yang terhambat dan tidak bejalan baik
-          Proses sosialisasi dengan sesama yang juga tidak berjalan baik karena ia menjadi kurang percaya diri, akibat lingkungan yang selalu  meremehkannya, dan tidak hangat pada dirinya.
-          Proses komunikasi pun ikut terpengaruhi menjadi kurang terlatih akibat ia jarang bersosialisasi.
  1. Rasa hampa, minder, dan perasaan tidak berarti mendominasi perasaan Michael sehari hari, sehingga ia menjadi kebingungan akan hidupnya, dan bagaimana bertahan menjalani hidup ini.
  2. Segala ketidak puasannya atas hidupnya pada saat terpuruk, atas perlakuan orang tuanya, selalu ia repress karena tiada hal apapun yang dapat ia perbuat tentang hal itu, berusaha menerima nasibnya, dan merepress segala memori yang menyakitkan bagi dirinya walaupun ia sendiri bingung apakah memang pantas ia mendapatkannya atau tidak.
  3. Dari segala tekanan dan stress yang ia hadapi, dan kemampuan intelegensinya yang hanya rata rata, namun Michael memiliki insting pelindung yang sangat kuat, dan hal tersebut yang pada akhirnya dapat dimanfaatkan dengan baik dan menjadi jati dirinya, yang menghasilkan respect dari lingkungan, juga keberuntungan besar tersendiri bagi Michael.
  4. Saat keluarga Leanne Touy menerima Michael sebagai anggota keluarga mereka, perlahan – lahan Michael mulai merasa dirinya berarti. Mulai muncul rasa nyaman dan seakan mendapat perlindungan secara psikis dari keluarga tersebut
  5. film ini kaya dengan penggambaran realitas sosial, dimana ras masih menjadi penghalang dan pemisah antarwarga.

  1. Perubahan psikologis yang terlihat dari kasus Michael adalah bahwa seseorang yang tersingkir, dianggap remeh, tidak percaya diri, tidak ada jati diri, dalam keadaan stress, dengan pengalaman menyakitkan dalam hidupnya, dengan faktor faktor tertentu dapat tertolong dan berubah keadaan psikologisnya menjadi seorang yang percaya diri, meraih jati dirinya, dan dihormati orang lain, dengan prestasi prestasi yang dapat dihasilkannya.


Coping terhadap stress pada Michael:

-          Pada kasus Michael, ia melakukan coping dengan cara : Change The Goal:

Michael lahir kedunia sama seperti anak anak lainnya, namun situasi dan kondisi keluarga yang membuatnya menjadi terpuruk, dan stress.
Maka dari itu Michael jauh di lubuk hatinya juga memiliki impian impian, keinginan akan sesuatu dan banyak hal, seperti ingin dapat bermain dengan teman teman, memiliki banyak teman sehingga ia tidak kesepian, memiliki keluarga yang utuh dan sejahtera, dan lain lain.  Namun karena kondisi yang harus ia hadapi begitu pahit sehingga ia harus menjadi bagian dari anak anak yang dianggap ditelantarkan oleh orang tuanya sehingga menjadi tanggung jawab negara, tinggal di panti, dan bahkan tinggal di jalanan, membuat michael tidak lagi bermimpi tentang kesejahteraan, tidak lagi bermimpi tentang memiliki teman teman yang banyak yang dapat diajak bermain bersama bersuka cita, ia merubah tujuan, dan pemikirannya. 

Yang menjadi tujuan hidup Michael pada saat itu hanyalah kebutuhan biologis yang sangat dasar, seperti makan, tempat untuk tidur, dan berteduh, bahkan untuk rasa aman saja ia belum mampu menghadirkan itu pada dirinya.  konsentrasi hidupnya adalah bagaimana bertahan menjalani kehidupan yang sangat keras, membingungkan, sekaligus menyakitkan baginya ini. Walaupun Michael menjadi tanggung jawab negara, namun rasa kekurangan akan kasih sayang tidak dapat dihadirkan oleh negara, fasilitas yang ia dapat pun hanya fasilitas sangat sederhana, namun michael sering kabur dari panti panti yang menaunginya, membuatnya menggelandang.  Hal itu terjadi karena ia stress akan semua masalah yang menimpanya, dalam hatinya selalu berusaha bertanya mengapa, namun ia tidak pernah ammpu menemukan jawabannya. Hal itu bahkan membuat Michael tidak dapat konsentrasi terjadap sekolah dan berpikir untuk hal hal yang terkait dengan pelajaran, karena kebutuhan dasarnya saja masih memprihatinkan, ia pun tidak merasakan apa itu kasih sayang dari keluarga, kakak dan adik nya saja ia tidak begitu tahu berada dimana saja, sementara ibunya tidak dapat mengurus anak anaknya dengan baik.



Faktor yang membuat Michael berhasil:

-          Social Support –

Adalah sosial support yang menjadikan Michael tertolong dari stressnya yang berkepanjangan selama ini, dan memebuatnya berhasil menjadi dirinya sendiri, menjadi pribadi yang berprestasi dan dihormati orang lain.
Beruntung Michael bertemu dengan sebuah keluarga dari sekolah tempat ia dikirim untuk belajar yang sangat berbaik hati mau menerima Michael dan pada akhirnya untuk tinggal dirumah mereka dan mengasuhnya secara legal. Dari sana lah ia perlahan mendapat kasih sayang yang sudah lama tidak pernah ia rasakan, ia mendapat keamanan, kenyamanan dan penerimaan yang baik, ia juga mendapat teman yang selama ini tidak pernah ia miliki.
Keadaan baru ini merubah semangat hidupnya, dan perlahan juga menariknya keluar dari stress berkepanjangan selama ini.
Keluarga itu adalah keluarga kulit putih, namun mereka mau menolong dan mengasuh Michael yang berwarna kulit hitam, dan memperlakukan Michael penuh kasih sayang, memperlakukannya sama seperti mereka memperlakukan dua orang anak kandungnya. Sikap luar biasa yang dimilki oleh keluarga ini yang membantu michael dalam keberhasilannya. 

Gejala Sosial - Membuang Sampah Off Side


Gejala sosial membuang sampah sembarangan, atau tidak pada tempat yang sudah disediakan.  Masih sangat banyaknya masyarakat di Indonesia, khususnya di jakarta yang masih membuang sampah tidak pada tempatnya, padahal perkara sampah ini adalah sesuatu yang sangat penting yang bersinggungan dengan kehidupan manusia juga alam semesta, karena melihat krusialnya masalah ini, dan lemahnya kesadaran masyarakat akan menjaga kebersihan.  Sampah adalah sesuatu yang kelihatan nya simpel, namun efek yang ditimbulkannya sangatlah besar, hanya karena membuang sampah sembarangan suatu daerah dapat terkena banjir, lalu menimbulkan lingkungan yang tidak sehat sehingga memicu datangnya berbagai macam bawah penyakit, selain itu juga menimbulkan suasana kotor yang tidak sedap dipandang mata, bagi sampah yang tidak dapat didaur ulang juga akan merangsang percepatan pembolongan ozon, sungguh sangat mengancam kehidupan manusia.  

Masalahnya pengetahuan akan hal ini seolah tidak cukup untuk menggerakkan hati masyarakat untuk tertib membuang sampah, kesadaran akan tertib di Indonesia masih sangat minim, tidak hanya pada urusan sampah juga untuk urusan lainnya yang juga penting bagi kehidupan kita.  Membuang sampah sembarangan menjadi kebiasaan, bahkan juga menurun ke generasi muda, akibat percontohan yang diberikan oleh keluarga, dan lingkungan.
  Di tempat yang sudah demikian tidak tertib, jika ada seseorang yang berjalan agak jauh untuk menemukan tempat sampah dan kemudian membuang sampah nya, akan terlihat konyol oleh orang lain, karena orang yang tertib bukan seperti kebanyakan orang yang ada, dan mereka jadi terlihat berbeda, bodoh, dengan kesan konyol yang diberikan oleh masyarakat, padahal orang tersebut melakukan suatu perbuatan yang benar dan yang seharusnya dilakukan.  Sesuatu yang baik menjadi tidak baik, yang benar menjadi salah, orang yang melakukan sesuatu yang benar dikondisikan menjadi malu, semetara orang yang melakukan perbuatan buruk tidak ada sedikitpun rasa malu pada dirinya dan orang lain, bahkan tidak jarang juga mendapat pujian dari sekelompok orang. 

Ada keterbalikan nilai yang terjadi, yang disebabkan oleh perlakuan pelanggaran pelanggaran yang sudah membudaya, dan hal ini juga sebagai salah satu yang mempengaruhi penyebab pemerosotan moral bangsa.  Sampah merupakan limbah, atau suatu yang dihasilkan akibat bekas produksi dan pemakaian, sampah menurut klasifikasinya terdapat dua bagian, yaitu sampah organik, non organik.  Sampah organik ialah sampah yang dapat di daur ulang atau dikelola kembali sehingga menghasilkan barang barang baru yang masih dapat bermanfaat dan berfungsi untuk masyarakat.  Sementara sampah non organik adalah sampah yang tidak dapat didaur ulang, keberadaannya karena tidak dapat dikelola kembali maka akan merusak tanah, dan mempengaruhi ozon cepat berlubang, atau dikenal dengan global warming.  Sampah non organik seperti plastik, dan kaleng dapat hancur namun dengan memakan waktu yang sangat lama, butuh bertahun tahun untuk menghancurkan satu kaleng bekas minuman, bayangkan ada berapa banyak bekas plastik dan kaleng minuman di dunia ini, atau di negara ini.  

Memang sekarang ini sudah mulai ada orang yang mencoba mengolah limbah non organik ini sehingga dapat bermanfaat sebagai pajangan atau hiasan, tetapi masih belum banyak orang yang melakukannya.  Dalam rangka membuang sampah pada tempatnya, jaman sekarang ini di negara negara maju telah melakukan pembagian tempat sampah masing masing ada tiga buah atau empat buah pada setiap tempah pembungan sampah yang disediakan untuk masyarakat umum, yaitu dibedakan sampahnya tabung pertama untuk sampah organik yang kering, lalu tabung kedua untuk sampah organik yang basah, tabung ketiga untuk sampah plastik, tabung ke empat untuk sampah kaleng.  Jadi jika anda hendak membuang bekas minuman yang belum habis, sampah air nya bisa anda buang ke tabung sampah basah, lalu setelah habis air nya, sampah kaleng nya bisa anda buang ke tabung khusus kaleng.  Hal ini bertujuan untuk mempermudah mengklasifikasikan sampah sampah tersebut dalam pemungutan akhirnya nanti, jadi sampah yang dikirim ke tempah pembuangan terakhir, sudah dalam keadaan teratur, dikelompokan masing masing, dengan begini akan mempermudah pekerjaan pada tingkat pembuangan terakhir sehingga dapat mudah pula disalurkan untuk yang di daur ulang dan yang tidak. 

Hal ini menunjukan bahwa betapa pedulinya pemerintah suatu negara akan hal sampah, dan bagaimana mempermudah masyarakat untuk membuang sampah sehingga timbul kesadaran untuk tertib.  Ada usaha dari pemerintah untuk memfasilitasi masyarakat untuk mencapai tujuan bersama.  Tidak hanya itu, tempat sampah hampir setiap beberapa meter dimanapun disediakan untuk mempermudah membuang sampah, tetapi hal ini juga didukung dengan penegakan hukum yang berjalan baik, dibuat denda keras dan hukuman bagi masyarakat yang membuang sampah sembarangan, merusak lingkungan, merusak kebersihan, sehingga masyarakat yang belum bisa tertib, akan berusaha untuk tertib paling tidak karena takut akan hukuman dan denda dari pemerintah.  Hal ini dapat efektif, khususnya untuk masyarakat yang belum terbiasa hidup tertib seperti di negara kita, sangat diperlukan penegakan hukum yang tidak dapat ditawat tawar, berjalan dengan sebagaimana harusnya, agar suatu kontrol dapat diciptakan.  

Jika suatu negara tidak memiliki ketegakkan hukum yang baik, maka kontrol akan masyarakatnya juga sudah pasti tidak baik, jelas saja banyak orang yang berbuat seenaknya, semaunya, karena tidak adanya keadilan dan ketegakan hukum.  Jadi hukum jelas berperan penting untuk menciptakan ketertiban di suatu lingkungan tertentu.  Kita dapat mencontoh hal hal yang positif seperti ini pada negara negara yang sudah maju, agar negara kita juga bisa berkembang ke arah kemajuan, tertib dapat diwujudkan.  Hal ini dapat dimulai dari usaha  kecil untuk membiasakan diri mengadakan kontrol terhadap segala sesuatu yang kita kerjakan, mengecek segala sesuatu nya dan jika ada pelanggaran kita juga harus membiasakan diri menegur, atau memberikan tindakan sesuai dengan porsinya.  Jika terlihat ada sampah disekitar kita, tumbuhkan kemauan untuk mengambil dan memasukan nya ke tempat yang semestinya.  Jika masyarakat Indonesia dapat terbiasa dengan hal ini, maka tugas akan terasa semakin ringan karena kita sebagai masyarakat satu sama lain saling memberikan kontrol untuk pribadi, kelompok, dan lingkungan kita, sehingga dapat aman dan terjaga.


Walt Disney

   

Walter Elias Disney atau lebih dikenal dengan Walt Disney, lahir 5 Desember 1901 dan tutup usia pada 15 Desember 1966, adalah seorang produser film, sutradara, animator, sekaligus pengisi suara berkebangsaan.  Amerika Serikat.  Ia mendirikan sebuah perusahaan yang kian lama semakin merajai dunia kartun. Perusahaan yang menjadi rajanya animasi ini, adalah The Walt Disney Company. Sudah ratusan film kartun yang diciptakan oleh perusahaan besar ini sampai sekarang. Adanya animasi, berawal dari kontribusi hasil karya nya.  Walt yang sejak kecil sudah memiliki hobi menggambar, khususnya gambar kartun, Mulai dari sketsa, hingga kartun yang berwarna.  Ia  adalah seorang yang suka mencoba dan menggunakan fantasi dan imajinasi nya yang berakar pada kenyataan, seperti yang terdapat pada ciri ciri orang kreatif menurut Bobbi De Porter dan Hernacki (1992). 

Saat remaja, ia pergi kerumah pamannya untuk berkunjung dan berjalan-jalan mencari sesuatu di ladang pamannya. Disana, ditemukan banyak sekali tikus-tikus ladang yang berkeliaran.
Melihat banyaknya tikus, suatu saat ia terinspirasi. Muncul keinginan untuk menuangkan imajinasinya kedalam bentuk kartun. Maka, dicobalah membuat sketsa kartun yang berasal dari objek tikus yang dilihatnya.  Banyaknya imajinasi yang muncul, membuatnya tergerak melakukan proses pencarian bentuk. Mulai dari bagaimana menggambarkan komponen-komponen anggota tubuh tikus, agar terlihat lucu, menarik, dan tidak menjijikkan.  Dari proses tersebut, maka lahirlah Mickey Mouse yang merupakan cikal bakal dari kartun animasi pertama yang pernah dibuat. Awal mulanya, bentuk Mickey masih sederhana. Dengan beberapa ciri tikus yang dimanipulasi mulai dari bentuk telinga yang dibuat bulat.

Bentuk mata yang dibuat besar hampir sebesar wajahnya, dan bentuk tubuh yang kurus ditambah atribut celana pendek yang dibuat sederhana sehingga memudahkan untuk proses produksinya.  Dan Mickey Mouse, melakukan debutnya di layar perak dalam film bertajuk ‘Steamboat Willie’ pada 18 November 1929.  Keberhasilan karakter Mickey Mouse dipasaran ini mengawali tumbuhnya industri animasi yang berskala lebih besar lagi dari Walt, dan makin banyak karakter-karakter kartun yang bermunculan, seperti Donald Duck, Minnie Mouse, Goofy, Daisy Duck, dan  Pluto yang inspirasi nya juga diambil dari hewan hewan, yang dibentuk sedemikian lucu dan menarik, sehingga jauh dari kesan seperti binatang asli nya, dan sangat disukai oleh anak anak.  Tokoh tokoh kartun hasil ciptaan nya ini berhasil bertahan sampai dengan saat sekarang ini, bahkan berkembang dan terus diperbaharui seiring dengan kemajuan teknologi.  Bahkan, menjadi legenda dari dunia kartun yang pernah dicatat oleh sejarah dunia ini.